Akhirnyaa....
blogspot ini kembali berfungsi !!!
terimakasih Tuhan
Wednesday, November 07, 2007
Saturday, October 27, 2007
saya mau mencoba hidup tenang sekarang
ingin membuktikan kebenaran teori ...*aduh lupa siapa namanya*, yang isinya begini....
Tapi tapiii....saya nggak mau ah kalau sampai menghentikan pikiran. Soalnya nanti jadinya pasti seperti babi malas yang hidup untuk makan tidur dan tidak produktif. Kan saya mau jadi wanita modern yang smart-gaul-elegan-sophisticated.
Makanya, yang mau saya coba adalah : MENGONTROL PIKIRAN.
Like an automatic robot
Just click and reset
Then bip.bip.change.
Pingin coba ah
Ada yang tertarik mau ikutan ?
ingin membuktikan kebenaran teori ...*aduh lupa siapa namanya*, yang isinya begini....
yang menyebabkan segala kerumitan dalam hidup adalah PIKIRAN. Satu-satunya cara untuk menghentikan semua itu adalah dengan menghentikan pikiran
Tapi tapiii....saya nggak mau ah kalau sampai menghentikan pikiran. Soalnya nanti jadinya pasti seperti babi malas yang hidup untuk makan tidur dan tidak produktif. Kan saya mau jadi wanita modern yang smart-gaul-elegan-sophisticated.
Makanya, yang mau saya coba adalah : MENGONTROL PIKIRAN.
Like an automatic robot
Just click and reset
Then bip.bip.change.
Pingin coba ah
Ada yang tertarik mau ikutan ?
UTS Gempita !!!
Oke, karena saya memang orang yang hobi mengomel dan meracau tidak jelas tanpa tujuan, maka postingan kali ini akan berisi kronologi perjuangan hidup-mati melawan UTS kali ini.
Sebelumnya, saya mau ngeralat dulu pernyataan saya dalam postingan sebelumnya, "momen lebaran bisa menjadi bak kawah candradimuka yang lebih dahsyat ketimbang menghadapi dosen galak di kampus". Ternyata ada yang leeeebiiihhh menggetarkan jiwa dibanding itu, yaitu "perihal" bernama UJIAN dengan segala titelnya (UTS, UAS, Kuis, bodo amat...yg penting berbau gitu-gitu lah).
UTS kali ini....saya menjalaninya dengan setengah sadar dan H2C (harap-harap cemas) serta bergantung pada kemampuan otak yang (sebenarnya) pas-pasan. Lupakan tentang omong besar saya yang ingin bekerja dengan spektakuler dan efisien, karena ternyata prosesnya jungkir balik 180 derajat. Dengan virus kemalasan yang menggila berat, apa yang bisa diharapkan dari gadis bulat-berkacamata-bergigi kelinci-tukang ngomel yang bercokol di Desain Interior ini ? What you think isn't always what you get, baby....
Senin dimulai dengan kepasrahan total "nanti mau diapain aja, silakan" sebagai bekal ke kampus untuk UTS studio yg 5 sks itu. Karena keuangan menipis akibat hedon jaya di awal bulan, maka lupakanlah menu sarapan 4sehat 5sempurna. Roti sobek plus secangkir peppermint tea pun jadilah. Kemudian sesampai di studio, ternyata UTSnya cukup menguras otak, but thank God, dikumpulinnya baru besoknya. Nah nah, kebiasaan jelek saya sebagai orang Indonesia sejati pun muncullah....being a true deadliners. Besok aja ah...selalu begitu.
Namun senin malam, ternyata inspirasi mengalir (walaupun dengan faktor pemicu berupa kemarahan tiada tara akibat dosen D mengharuskan metode MANUAL untuk bikin UTS yang bujubuneng itu. Padahal saya sudah niat mampus bikin pake komputer dengan gemilang). Akhirnya, saya ngerjain dong....hehehe...dan begadang sampai pagi.
Selasa, walaupun ngantuk berat, tapi untunglah di kampus masih bertahan sampai sore. Bahkan saya relatif tenang dalam mengerjakan lanjutan UTS (walaupun jadinya lelet nggak ketulungan). Pulang ke kostan dengan bahagia sembari merancang rencana tidur+belajar buat UTS esoknya, eh eh eh...ternyata gagal total. Mungkin karena kecapean, saya tidur sukses malam itu. SAMPAI PAGI.
Rabu pagi, UTS agama. Dengan dodolnya tidak belajar dan lupa membawa Al Quran, jadilah saya mengerjakan UTS agama itu dengan super pasrah. Pulang UTS dalam suasana berkabung dan akhirnya menangis+marah hingga tertidur. Malamnya...entah kenapa timbul semangat untuk mengerjakan desain rak CD itu. Yahh...setidaknya ada hasil lah.
Kamis tak usah diceritakan. Pokoknya secara fisik, itu hari paling melelahkan. And (also) wasting time.
Jumat adalah hari yang (selalu) membuat saya ingin menusuk dosen. Sejak awal kuliah. Di pagi hari, (lagi-lagi) telat datang UTS Sejarah Desain. Tapi untungnya, bakat membacot saya sangat berguna untuk menjawab UTS dengan gemilang (menurut saya sih...hehehe..). Lalu berlanjut dengan sesi makan siang yang menyenangkan, hingga tiba saatnya mata kuliah berinisial DM 2. Ini benar-benar membuat saya stress berat !!!! Dosen ituu...dosen ituuu...dosen ituuuuuu.....aaarghhhh....DAMN !! Pokoknya menguras tenaga, mental, serta stok kesabaran saya hingga lulus kuliah nanti !!! Masa dalam waktu dua jam kita harus mengerjakan yang kayak gini :
Teori 5 soal (which is jawabannya sampai 2 halaman A3, lengkap dengan gambar segala)
Praktek : desain shoes storage+tetek bengeknya (tampak lengkap, perspektif, analisa kebutuhan, mini porfolio lah)
*kembali berlanjut hingga fade away* dosen ituuu.....dosen ituuu...dosen ituuu.....
Gimana dong ? sedangkan virus malas saya menggila. Sedang tidak mood kuliah. Apakah harus cuti hingga tahun depan saja sekalian.
Cuih, saya benci ujian. SANGAT.
Tapi...AKU HARUS BERTAHAN !!! (kok kayak iklan susu dengan ikon superhero anak2 yah ?)
Ayo yang sabar....sampai minggu depan.
Setelah itu, kamu bisa bersenang-senang sayang....asalkan dilakukan tanpa rasa bersalah.
HIKS !!!
Oke, karena saya memang orang yang hobi mengomel dan meracau tidak jelas tanpa tujuan, maka postingan kali ini akan berisi kronologi perjuangan hidup-mati melawan UTS kali ini.
Sebelumnya, saya mau ngeralat dulu pernyataan saya dalam postingan sebelumnya, "momen lebaran bisa menjadi bak kawah candradimuka yang lebih dahsyat ketimbang menghadapi dosen galak di kampus". Ternyata ada yang leeeebiiihhh menggetarkan jiwa dibanding itu, yaitu "perihal" bernama UJIAN dengan segala titelnya (UTS, UAS, Kuis, bodo amat...yg penting berbau gitu-gitu lah).
UTS kali ini....saya menjalaninya dengan setengah sadar dan H2C (harap-harap cemas) serta bergantung pada kemampuan otak yang (sebenarnya) pas-pasan. Lupakan tentang omong besar saya yang ingin bekerja dengan spektakuler dan efisien, karena ternyata prosesnya jungkir balik 180 derajat. Dengan virus kemalasan yang menggila berat, apa yang bisa diharapkan dari gadis bulat-berkacamata-bergigi kelinci-tukang ngomel yang bercokol di Desain Interior ini ? What you think isn't always what you get, baby....
Senin dimulai dengan kepasrahan total "nanti mau diapain aja, silakan" sebagai bekal ke kampus untuk UTS studio yg 5 sks itu. Karena keuangan menipis akibat hedon jaya di awal bulan, maka lupakanlah menu sarapan 4sehat 5sempurna. Roti sobek plus secangkir peppermint tea pun jadilah. Kemudian sesampai di studio, ternyata UTSnya cukup menguras otak, but thank God, dikumpulinnya baru besoknya. Nah nah, kebiasaan jelek saya sebagai orang Indonesia sejati pun muncullah....being a true deadliners. Besok aja ah...selalu begitu.
Namun senin malam, ternyata inspirasi mengalir (walaupun dengan faktor pemicu berupa kemarahan tiada tara akibat dosen D mengharuskan metode MANUAL untuk bikin UTS yang bujubuneng itu. Padahal saya sudah niat mampus bikin pake komputer dengan gemilang). Akhirnya, saya ngerjain dong....hehehe...dan begadang sampai pagi.
Selasa, walaupun ngantuk berat, tapi untunglah di kampus masih bertahan sampai sore. Bahkan saya relatif tenang dalam mengerjakan lanjutan UTS (walaupun jadinya lelet nggak ketulungan). Pulang ke kostan dengan bahagia sembari merancang rencana tidur+belajar buat UTS esoknya, eh eh eh...ternyata gagal total. Mungkin karena kecapean, saya tidur sukses malam itu. SAMPAI PAGI.
Rabu pagi, UTS agama. Dengan dodolnya tidak belajar dan lupa membawa Al Quran, jadilah saya mengerjakan UTS agama itu dengan super pasrah. Pulang UTS dalam suasana berkabung dan akhirnya menangis+marah hingga tertidur. Malamnya...entah kenapa timbul semangat untuk mengerjakan desain rak CD itu. Yahh...setidaknya ada hasil lah.
Kamis tak usah diceritakan. Pokoknya secara fisik, itu hari paling melelahkan. And (also) wasting time.
Jumat adalah hari yang (selalu) membuat saya ingin menusuk dosen. Sejak awal kuliah. Di pagi hari, (lagi-lagi) telat datang UTS Sejarah Desain. Tapi untungnya, bakat membacot saya sangat berguna untuk menjawab UTS dengan gemilang (menurut saya sih...hehehe..). Lalu berlanjut dengan sesi makan siang yang menyenangkan, hingga tiba saatnya mata kuliah berinisial DM 2. Ini benar-benar membuat saya stress berat !!!! Dosen ituu...dosen ituuu...dosen ituuuuuu.....aaarghhhh....DAMN !! Pokoknya menguras tenaga, mental, serta stok kesabaran saya hingga lulus kuliah nanti !!! Masa dalam waktu dua jam kita harus mengerjakan yang kayak gini :
Teori 5 soal (which is jawabannya sampai 2 halaman A3, lengkap dengan gambar segala)
Praktek : desain shoes storage+tetek bengeknya (tampak lengkap, perspektif, analisa kebutuhan, mini porfolio lah)
*kembali berlanjut hingga fade away* dosen ituuu.....dosen ituuu...dosen ituuu.....
Gimana dong ? sedangkan virus malas saya menggila. Sedang tidak mood kuliah. Apakah harus cuti hingga tahun depan saja sekalian.
Cuih, saya benci ujian. SANGAT.
Tapi...AKU HARUS BERTAHAN !!! (kok kayak iklan susu dengan ikon superhero anak2 yah ?)
Ayo yang sabar....sampai minggu depan.
Setelah itu, kamu bisa bersenang-senang sayang....asalkan dilakukan tanpa rasa bersalah.
HIKS !!!
Saturday, October 20, 2007
Roadshow Lebaran
Mungkin Lebaran di Indonesia adalah rangkaian ritual-tradisi yang aplikasinya kontradiksi namun menimbulkan semacam candu. Buat saya, konteks Lebaran sudah bukan sekadar "merayakan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa menahan nafsu dll", namun telah menjadi suatu annual episode tersendiri dalam hidup manusia, yang repetisinya berulang, di dalamnya tercampur aduk segala macam emosi dan tindakan beserta motifnya, serta seolah menjadi suatu reuni ataupun ajang penyatuan kembali suatu garis keturunan sebuah klan, lengkap dengan segala tetek bengeknya.
Sebagai generasi yang (beruntung) lahir di akhir dekade 90-an, mungkin saya adalah satu dari sekian banyak remaja (bah! bentar lagi juga tante umur 20-an) yang terombang-ambing dengan (utamanya) makna kumpul-berkumpul dengan seantero keluarga besar. Salah satu dilema perempuan lajang di usia yang (katakanlah) sudah pantas memiliki pasangan atau bahkan menikah, momen lebaran bisa menjadi bak kawah candradimuka yang lebih dahsyat ketimbang menghadapi dosen galak di kampus. Betapa (terutama) untuk kaum wanita yang berstatus sebagai istri atau anak yang terikat pada keluarga, momen lebaran bisa dipandang sebagai salah satu momen krusial dalam membuktikan kadar kewanitaan anda, yang bisa berarti adalah rangkaian hari-hari kerja keras dalam mengemban tugas sebagai 'power house'nya sebuah rumah tangga.
Katakanlah. bagi keluarga yang sibuk (termasuk para gadis anak kos dan sederet profesi wanita mobile lainnya), ketiadaan pembantu dan ritual mudik bisa jadi sangat melelahkan.
Dimulai dari ritual pembantu mudik, OK ? Buat saya, pembantu itu bak malaikat penyelamat dalam hidup. Kalau diibaratkan teknologi, mereka adalah "real friendly technology" yang membuat hidup jadi lebih mudah. Ya iyalaah, siapa yang gak berbahagia terbebas dari tugas masak-cuci piring dst sehingga kita bisa mengaplikasikan waktu untuk berbuat hal lain demi mendapatkan predikat wanita modern masa kini yang gaul dan sophisticated ? Merekalah (baca : pembantu) katalisatornya. Dan ketika mereka tidak ada, bisa jadi ekuilibrium dalam rumah tangga jadi kacau. Dan ini bisa menyebabkan perpecahan dalam keluarga lho...
Contoh konkrit dalam keluarga saya : ketika si Bibi mudik lebaran, maka akan dimulailah rapat besar tahunan keluarga saya untuk menjaga ekulibrium rumah tangga tetap terjaga. Pembagian tugas dimulai. Dan kesepakatan terhadap rencana anggaran uang belanja pun dibuat. Ini penting, mengingat adanya kecenderungan untuk lebih kendor dalam acara belanja urusan perut, karena muncul timbunan keinginan untuk makan yang praktis namun memuaskan selera a.k.a beli makanan di luar daripada masak sendiri. Selanjutnya, masalah pembagian kerja urusan maintenance rumah yang mengacu pada segala macam pekerjaan yg bisa membuat badan langsing itu, yaa...masak, cuci piring, cuci baju, cuci mobil, nyapu-ngepel, dst hingga pekerjaan yg paling malas dilakukan oleh seluruh anggota keluarga saya...MENYETRIKA. Kemudian, masih ada kesepakatan tentang jam biologis bersama selama masa Lebaran yang harus diterapkan dan dipatuhi oleh seluruh keluarga.
Contoh sebagai berikut :
Bangun pagi maksimal jam 5. Setelah itu, semua pasukan bergerak (kerja-kerja !!!).
Tidak boleh tidur siang sebelum jam 1 siang atau sebelum acara cuci piring sehabis makan siang selesai.
Jika tidur siang, maksimal jam 4 sore harus sudah bangun. Kemudian seluruh pasukan bergerak.
Makan malam maksimal jam 7 malam. (supaya gak keburu males cuci piring karena sudah malem)
Jangan boros pakaian dan pandai-pandailah mempadupadankan busana Anda (untuk mengirit cucian).
Pergi tidur maksimal jam 12 malam supaya besoknya nggak bangun kesiangan.
Jangan coba-coba melarikan diri dari tanggung jawab kerja di rumah dengan cara apapun, dan juga sebisa mungkin jangan melakukan hal-hal yang berpotensi menambah kerjaan di rumah.
Stay cool, babe !!! Jangan mudah emosi, lakukan dengan ikhlas.
Nggak boleh SAKIT !!!
See ? Betapa krusialnya peran pembantu di rumah saya.
Selanjutnya urusan dapur. Ternyata memasak adalah kegiatan spektakuler yang menguras raga dan rasa. Dan bagaimanapun, seorang wanita sejati (memang) sebaiknya bisa memasak. Berkaca dari kenyataan bahwa para wanita di keluarga saya (baca : saya dan mamah. dua adik kecil anggaplah sebagai kecebong, dan si kakak sebaiknya dijauhkan saja dari dapur) adalah kombinasi antara kemauan macam-macam, hasrat tinggi untuk eksperimen dan pamer hasil pada akhirnya, namun dibekali skill memasak yang terbatas dan (seringnya) mau yang praktis cemplung-cemplung namun hasilnya berseni tinggi, maka kegiatan memasak ini bisa jadi ajang perang. Percaya atau tidak, masakan andalan keluarga saya untuk hidangan ngumpul keluarga besar di hari pertama lebaran bukanlah opor ayam atau masakan khas lebaran lainnya, melainkan SUP MISO dengan isi warna warni (wortel, kentang, baso, sosis, miso, jamur, kembang tahu, bunga sedap malam, kacang kapri). Itu mah tinggal kupas, potong-potong, cemplung-cemplung, ditambah penyedap rasa dan doa, jadi deh. Hal sama juga berlaku untuk sanak saudara yang lain (keluarga dari pihak papi). Jadi, jangan harap menemukan ketupat+opor ayam di daftar menu Lebaran hari pertama keluarga saya.
Sebagai generasi yang (beruntung) lahir di akhir dekade 90-an, mungkin saya adalah satu dari sekian banyak remaja (bah! bentar lagi juga tante umur 20-an) yang terombang-ambing dengan (utamanya) makna kumpul-berkumpul dengan seantero keluarga besar. Salah satu dilema perempuan lajang di usia yang (katakanlah) sudah pantas memiliki pasangan atau bahkan menikah, momen lebaran bisa menjadi bak kawah candradimuka yang lebih dahsyat ketimbang menghadapi dosen galak di kampus. Betapa (terutama) untuk kaum wanita yang berstatus sebagai istri atau anak yang terikat pada keluarga, momen lebaran bisa dipandang sebagai salah satu momen krusial dalam membuktikan kadar kewanitaan anda, yang bisa berarti adalah rangkaian hari-hari kerja keras dalam mengemban tugas sebagai 'power house'nya sebuah rumah tangga.
Katakanlah. bagi keluarga yang sibuk (termasuk para gadis anak kos dan sederet profesi wanita mobile lainnya), ketiadaan pembantu dan ritual mudik bisa jadi sangat melelahkan.
Dimulai dari ritual pembantu mudik, OK ? Buat saya, pembantu itu bak malaikat penyelamat dalam hidup. Kalau diibaratkan teknologi, mereka adalah "real friendly technology" yang membuat hidup jadi lebih mudah. Ya iyalaah, siapa yang gak berbahagia terbebas dari tugas masak-cuci piring dst sehingga kita bisa mengaplikasikan waktu untuk berbuat hal lain demi mendapatkan predikat wanita modern masa kini yang gaul dan sophisticated ? Merekalah (baca : pembantu) katalisatornya. Dan ketika mereka tidak ada, bisa jadi ekuilibrium dalam rumah tangga jadi kacau. Dan ini bisa menyebabkan perpecahan dalam keluarga lho...
Contoh konkrit dalam keluarga saya : ketika si Bibi mudik lebaran, maka akan dimulailah rapat besar tahunan keluarga saya untuk menjaga ekulibrium rumah tangga tetap terjaga. Pembagian tugas dimulai. Dan kesepakatan terhadap rencana anggaran uang belanja pun dibuat. Ini penting, mengingat adanya kecenderungan untuk lebih kendor dalam acara belanja urusan perut, karena muncul timbunan keinginan untuk makan yang praktis namun memuaskan selera a.k.a beli makanan di luar daripada masak sendiri. Selanjutnya, masalah pembagian kerja urusan maintenance rumah yang mengacu pada segala macam pekerjaan yg bisa membuat badan langsing itu, yaa...masak, cuci piring, cuci baju, cuci mobil, nyapu-ngepel, dst hingga pekerjaan yg paling malas dilakukan oleh seluruh anggota keluarga saya...MENYETRIKA. Kemudian, masih ada kesepakatan tentang jam biologis bersama selama masa Lebaran yang harus diterapkan dan dipatuhi oleh seluruh keluarga.
Contoh sebagai berikut :
Bangun pagi maksimal jam 5. Setelah itu, semua pasukan bergerak (kerja-kerja !!!).
Tidak boleh tidur siang sebelum jam 1 siang atau sebelum acara cuci piring sehabis makan siang selesai.
Jika tidur siang, maksimal jam 4 sore harus sudah bangun. Kemudian seluruh pasukan bergerak.
Makan malam maksimal jam 7 malam. (supaya gak keburu males cuci piring karena sudah malem)
Jangan boros pakaian dan pandai-pandailah mempadupadankan busana Anda (untuk mengirit cucian).
Pergi tidur maksimal jam 12 malam supaya besoknya nggak bangun kesiangan.
Jangan coba-coba melarikan diri dari tanggung jawab kerja di rumah dengan cara apapun, dan juga sebisa mungkin jangan melakukan hal-hal yang berpotensi menambah kerjaan di rumah.
Stay cool, babe !!! Jangan mudah emosi, lakukan dengan ikhlas.
Nggak boleh SAKIT !!!
See ? Betapa krusialnya peran pembantu di rumah saya.
Selanjutnya urusan dapur. Ternyata memasak adalah kegiatan spektakuler yang menguras raga dan rasa. Dan bagaimanapun, seorang wanita sejati (memang) sebaiknya bisa memasak. Berkaca dari kenyataan bahwa para wanita di keluarga saya (baca : saya dan mamah. dua adik kecil anggaplah sebagai kecebong, dan si kakak sebaiknya dijauhkan saja dari dapur) adalah kombinasi antara kemauan macam-macam, hasrat tinggi untuk eksperimen dan pamer hasil pada akhirnya, namun dibekali skill memasak yang terbatas dan (seringnya) mau yang praktis cemplung-cemplung namun hasilnya berseni tinggi, maka kegiatan memasak ini bisa jadi ajang perang. Percaya atau tidak, masakan andalan keluarga saya untuk hidangan ngumpul keluarga besar di hari pertama lebaran bukanlah opor ayam atau masakan khas lebaran lainnya, melainkan SUP MISO dengan isi warna warni (wortel, kentang, baso, sosis, miso, jamur, kembang tahu, bunga sedap malam, kacang kapri). Itu mah tinggal kupas, potong-potong, cemplung-cemplung, ditambah penyedap rasa dan doa, jadi deh. Hal sama juga berlaku untuk sanak saudara yang lain (keluarga dari pihak papi). Jadi, jangan harap menemukan ketupat+opor ayam di daftar menu Lebaran hari pertama keluarga saya.
Daftar Menu Halal Bihalal Keluarga Besar R. Kusuma Wardhana (biasanya)
Sup Miso ala Me&My Mama
Nasi Kuning Komplit ala Tante Yani
Lontong ala Yuk Inah
Martabak ala Tante Endah
Rawon / Soto Daging ala Tante Erna
Es Blewah / Es Degan / Es Sirup
Air Putih
Tiramisu hasil kiriman/parcel dari relasi mami-papi saya
Berliter-liter soft drink segala macam (Fanta, Sprite, Coca Cola, dan AW rasa Root Beer) yg dibeli oleh kalangan laki-laki (baca : papi dan para om)
Baru tahun ini opor ayam dan ketupat muncul di hari lebaran. Hebatnyaa....Oh, trimakasih Yuk Bibi-ku yang telah berbaik hati membuat opor ayam sebelum dikau pulang mudik ke kampung. Dan trimakasih pula pada Tante Yani yang telah berusaha membuat ketupat walaupun si ketupat jadinya super gendut karena takaran berasnya kebanyakan...We love you all...Piss...
Itu urusan makanan yah. Urusan acara ngumpul-ngumpulnya lebih heboh lagi. Lebaran di keluarga kami ibarat rangkaian mobilitas yang bisa lebih spektakuler dari tur Jawa-Bali. Betapa tidak, kami para wanita dituntut harus kuat stamina dan mental untuk memasak tanpa henti, para lelaki siap sedia menjadi sopir 24 jam (dan memutar otak untuk request makanan yang aneh-aneh), dan para kecebong alias anak-anak harus bisa menjadi lucu setiap saat supaya suasana tetap ramai dan tidak garing !!! Sang Eyang putri selaku pemegang tampuk tertinggi dalam keluarga, kata-katanya ibarat titah yang tak boleh dibantah. Beliau bisa saja memerintahkan dan mengubah jadwal acara ngumpul2, kapan saja, dimana saja. All we have to do is...behave well. Bisa saja breakfast di rumah eyang, berlanjut dengan lunch di rumah saya dan dinner di rumah tante-siapapun itu. Dan saya bersama para sepupu sebaya mengemban tugas tetap yg sungguh mulia : seksi POTONG-POTONG dan CUCI PIRING. Dan bagi para ibu, itu berarti misi besar : bagaimana menyediakan makanan yang enak dan cukup untuk seluruh keluarga besar, menjaga agar persediaan makanan di kulkas selalu penuh, dan (UTAMANYA) menyiasati anggaran belanja secara smart ? Oh ibu...sungguh berat tugas yang engkau emban...
Berikut adalah jadwal saya selama Lebaran tahun 2007
Sabtu (13 Okt 2007) : halal bihalal keluarga Jember
Minggu : Halal bihalal keluarga Jember
Senin : Halal bihalal keluarga Jember
Selasa : jalan ma Andre (pagi), halal bihalal keluarga Jember (malam)
Rabu : Hunting oleh2 bareng mamah (pagi), halal bihalal keluarga Jember (malam)
Kamis : Roadshow halal bihalal ke Surabaya
Jumat : Kabur ke Bandung
Sementara roadshow halal bihalal keluarga saya masih berlanjut ke Bojonegoro sampai Minggu, 21 Okt 2007.
LUAR BIASA.
Dan efek samping dari rangkaian ritual lebaran dan tetek bengeknya itu adalah...TUGAS TAKADA YG SELESAI, lelah, malas, menggendut hingga 53 kg. Bagooossss. Cepat pikirkan alasan untuk menghadapi asistensi Bu DOnce, Pa Kumis, juga Mr. Good.
Demikianlah Lebaran saya tahun ini. Bagaimana lebaran kamu ?
Sup Miso ala Me&My Mama
Nasi Kuning Komplit ala Tante Yani
Lontong ala Yuk Inah
Martabak ala Tante Endah
Rawon / Soto Daging ala Tante Erna
Es Blewah / Es Degan / Es Sirup
Air Putih
Tiramisu hasil kiriman/parcel dari relasi mami-papi saya
Berliter-liter soft drink segala macam (Fanta, Sprite, Coca Cola, dan AW rasa Root Beer) yg dibeli oleh kalangan laki-laki (baca : papi dan para om)
Baru tahun ini opor ayam dan ketupat muncul di hari lebaran. Hebatnyaa....Oh, trimakasih Yuk Bibi-ku yang telah berbaik hati membuat opor ayam sebelum dikau pulang mudik ke kampung. Dan trimakasih pula pada Tante Yani yang telah berusaha membuat ketupat walaupun si ketupat jadinya super gendut karena takaran berasnya kebanyakan...We love you all...Piss...
Itu urusan makanan yah. Urusan acara ngumpul-ngumpulnya lebih heboh lagi. Lebaran di keluarga kami ibarat rangkaian mobilitas yang bisa lebih spektakuler dari tur Jawa-Bali. Betapa tidak, kami para wanita dituntut harus kuat stamina dan mental untuk memasak tanpa henti, para lelaki siap sedia menjadi sopir 24 jam (dan memutar otak untuk request makanan yang aneh-aneh), dan para kecebong alias anak-anak harus bisa menjadi lucu setiap saat supaya suasana tetap ramai dan tidak garing !!! Sang Eyang putri selaku pemegang tampuk tertinggi dalam keluarga, kata-katanya ibarat titah yang tak boleh dibantah. Beliau bisa saja memerintahkan dan mengubah jadwal acara ngumpul2, kapan saja, dimana saja. All we have to do is...behave well. Bisa saja breakfast di rumah eyang, berlanjut dengan lunch di rumah saya dan dinner di rumah tante-siapapun itu. Dan saya bersama para sepupu sebaya mengemban tugas tetap yg sungguh mulia : seksi POTONG-POTONG dan CUCI PIRING. Dan bagi para ibu, itu berarti misi besar : bagaimana menyediakan makanan yang enak dan cukup untuk seluruh keluarga besar, menjaga agar persediaan makanan di kulkas selalu penuh, dan (UTAMANYA) menyiasati anggaran belanja secara smart ? Oh ibu...sungguh berat tugas yang engkau emban...
Berikut adalah jadwal saya selama Lebaran tahun 2007
Sabtu (13 Okt 2007) : halal bihalal keluarga Jember
Minggu : Halal bihalal keluarga Jember
Senin : Halal bihalal keluarga Jember
Selasa : jalan ma Andre (pagi), halal bihalal keluarga Jember (malam)
Rabu : Hunting oleh2 bareng mamah (pagi), halal bihalal keluarga Jember (malam)
Kamis : Roadshow halal bihalal ke Surabaya
Jumat : Kabur ke Bandung
Sementara roadshow halal bihalal keluarga saya masih berlanjut ke Bojonegoro sampai Minggu, 21 Okt 2007.
LUAR BIASA.
Dan efek samping dari rangkaian ritual lebaran dan tetek bengeknya itu adalah...TUGAS TAKADA YG SELESAI, lelah, malas, menggendut hingga 53 kg. Bagooossss. Cepat pikirkan alasan untuk menghadapi asistensi Bu DOnce, Pa Kumis, juga Mr. Good.
Demikianlah Lebaran saya tahun ini. Bagaimana lebaran kamu ?
Friday, September 28, 2007
It's been A Crazy Week !!!!
Huahahahaha...dua minggu terakhir ini GILA buat saya. Ini sepertinya alter ego lagi senang - senangnya keluar, sampe-sampe saya bertransformasi jadi orang yang seenak udel saja. Tapiii...it's been a crazy week, but with a lot of fun. Komposisi emosinya komplit, banyak tertawa, banyak menangis, sedikit frustrasi, menumpuk rasa marah, yang berujung pada guilty pleasure paling menyenagkan di seantero jagat...TIDUR dan MEROKOK.
Yes, i am smoker. No offense about that. Toh saya merokok karena ingin, merokok itu halal, dan bukan didorong untuk kebutuhan tampil keren (sekalipun katanya ini efek samping yang timbul terhadap penilaian impresi fisik, huahaha). Saya sih sekarang sedang senang-senangnya bereksperimen coba merek ini-itu seperti halnya menikmati wine. Dan cara ini cukup ampuh mencegah diri ini kecanduan. Soalnya kan cuma kalo kabita doang, dan yang namanya INGIN itu harus bisa diredam.
Soal kuliah, jujur saja, berantakan. Saya sedang sibuk menata. Menata waktu. Menata hati. Menata jadwal, Menata keuangan. Menata kepribadian. Menata pikiran. Menata semuanya. Beberapa tugas terbengkalai dengan sukses (yang tampaknya akan menjadi calon 'angpau' lebaran nanti), namun jujur saja, tawaran kesempatan sedang banyak-banyaknya. Dan inspirasi aneh saya sedang menuai hasil, sama halnya dengan badai ide yang suka datang tiba-tiba.
Semester ini saya mau bikin music cafe, SOHO. Awal yang menyenangkan, dan proses selanjutnya berjalan fun. Survey lancar, ide bertebaran, saya jadi belajar banyak tentang branding dan pembentukan corporate identity, koleksi buku saya bertambah (dan membuat bangga hati ini karena akhirnya saya bisa kasih bukti kalau anak design pun kuliahnya pake buku dan pake otak, hehe), juga saya menemukan tempat baru untuk menenangkan diri di SOHO (seeing around as my 2nd home) dan main game Time Crisis. Saya juga sukses membuktikan kalau main DDR itu sangat efektif untuk berolahraga dan bersenangsenang, walaupun tidak sejalan dengan isi kantong nantinya. Oh noo....but i love doing crime, having fun, and of course making my work spectacular !!!
Berikut adalah daftar kegilaan minggu ini :
1. Di hari Senin tidak produktif, lalu menghilang dengan cuek. Mendarat di Soho, makan-hedon dan diskusi bersama ChindaRiri, lalu doin crime with cigar and Time Crisis 3. Bertaruh mendapatkan boneka di Timezone yang dimenangkan oleh Riri. Lalu pulang dengan bahagia serta langsung TIDUR. Tidak mengerjakan tugas apapun.
2. Selasa kembali tidak produktif, dengan tahap lebih parah tentunya. Dengan tanpa pikir panjang menerima tawaran berpartner dengan Rico-Mala dalam lomba desain kakus alias kamar mandi sebagai efek dari obsesi impulsif dan spontanitas yang menggila. Kembali tidak mengerjakan studio, namun sukses mendapatkan inspirasi konsep untuk branding proyek porto. Pulang lalu tidur.
3. Di Rabu pagi kelabakan mengerjakan usulan paper Agama, namun selesai dengan sukses dong tentunya. Selamat ikut kuliah pagi PPKn, dan baru menyadari-tepat ketika dosen Agama masuk kelas-bahwa tema yang saya ajukan itu cukup kontroversial. Tapi gak tahu kenapa, kok tema saya lolos alias diterima saja tuh. Bahkan buku yang saya baca sampe diumumin segala di depan kelas. The Madness of God by SHAWNI. Buku yang bagus dan wajib baca. KUliah berakhir dengan damai. Lalu pulang nyangkut diwarnet, browsing tugas, lalu nyampe ke kosan. Di kamat\r, tiba-tiba malas. AKhirnya tidur.
4. Kamis yang paling gila !!! Bisa-bisanya saya melewatkan kuliah dosen idola (gak ngumpulin tugasnya lagi !!!) dan baru muncul jam 3 sore untuk kuliah Desain Ekshibisi. Sukses membuat orang bengong karena dengan cueknya tidak bikin apa-apa dan datang dengan tampang baru bangun tidur.
5. Jumat yang dilalui dengan kemalasan yang sama. Sempat tidur siang di kosan Riri, lalu kembali ke kampus untuk wasting time. Diperparah dengan situasi-kondisi duduk bersebelahan dengan Cuplis yang lucu itu. Kuliah gak makna, lalu pulang. Tapiiii....tiba-tiba sampai kosan otak saya jalan dan mendapatkan inspirasi untuk tugas studio. Jadilah mengerjakan konsep dengan semangat membara hingga jam 2 pagi setelah akhirnya capek lalu tidur. Well, at least i got sumthin' to do kan ? Hoorayyy....
Sabtu ini target konsep & zoningblocking harus selesai dengan spektakuler. Lalu mengerjakan desain Rak CD. Minggu menginap di Riri untuk modelling tata cahaya. Sepertinya akan menjadi minggu yang sibuk sebelum kabur mudik pulang ke rumah. Dengan setumpuk tugas sebagai angpau lebaran tentunya.
Mari bekerja, sayang !!!
Huahahahaha...dua minggu terakhir ini GILA buat saya. Ini sepertinya alter ego lagi senang - senangnya keluar, sampe-sampe saya bertransformasi jadi orang yang seenak udel saja. Tapiii...it's been a crazy week, but with a lot of fun. Komposisi emosinya komplit, banyak tertawa, banyak menangis, sedikit frustrasi, menumpuk rasa marah, yang berujung pada guilty pleasure paling menyenagkan di seantero jagat...TIDUR dan MEROKOK.
Yes, i am smoker. No offense about that. Toh saya merokok karena ingin, merokok itu halal, dan bukan didorong untuk kebutuhan tampil keren (sekalipun katanya ini efek samping yang timbul terhadap penilaian impresi fisik, huahaha). Saya sih sekarang sedang senang-senangnya bereksperimen coba merek ini-itu seperti halnya menikmati wine. Dan cara ini cukup ampuh mencegah diri ini kecanduan. Soalnya kan cuma kalo kabita doang, dan yang namanya INGIN itu harus bisa diredam.
Soal kuliah, jujur saja, berantakan. Saya sedang sibuk menata. Menata waktu. Menata hati. Menata jadwal, Menata keuangan. Menata kepribadian. Menata pikiran. Menata semuanya. Beberapa tugas terbengkalai dengan sukses (yang tampaknya akan menjadi calon 'angpau' lebaran nanti), namun jujur saja, tawaran kesempatan sedang banyak-banyaknya. Dan inspirasi aneh saya sedang menuai hasil, sama halnya dengan badai ide yang suka datang tiba-tiba.
Semester ini saya mau bikin music cafe, SOHO. Awal yang menyenangkan, dan proses selanjutnya berjalan fun. Survey lancar, ide bertebaran, saya jadi belajar banyak tentang branding dan pembentukan corporate identity, koleksi buku saya bertambah (dan membuat bangga hati ini karena akhirnya saya bisa kasih bukti kalau anak design pun kuliahnya pake buku dan pake otak, hehe), juga saya menemukan tempat baru untuk menenangkan diri di SOHO (seeing around as my 2nd home) dan main game Time Crisis. Saya juga sukses membuktikan kalau main DDR itu sangat efektif untuk berolahraga dan bersenangsenang, walaupun tidak sejalan dengan isi kantong nantinya. Oh noo....but i love doing crime, having fun, and of course making my work spectacular !!!
Berikut adalah daftar kegilaan minggu ini :
1. Di hari Senin tidak produktif, lalu menghilang dengan cuek. Mendarat di Soho, makan-hedon dan diskusi bersama ChindaRiri, lalu doin crime with cigar and Time Crisis 3. Bertaruh mendapatkan boneka di Timezone yang dimenangkan oleh Riri. Lalu pulang dengan bahagia serta langsung TIDUR. Tidak mengerjakan tugas apapun.
2. Selasa kembali tidak produktif, dengan tahap lebih parah tentunya. Dengan tanpa pikir panjang menerima tawaran berpartner dengan Rico-Mala dalam lomba desain kakus alias kamar mandi sebagai efek dari obsesi impulsif dan spontanitas yang menggila. Kembali tidak mengerjakan studio, namun sukses mendapatkan inspirasi konsep untuk branding proyek porto. Pulang lalu tidur.
3. Di Rabu pagi kelabakan mengerjakan usulan paper Agama, namun selesai dengan sukses dong tentunya. Selamat ikut kuliah pagi PPKn, dan baru menyadari-tepat ketika dosen Agama masuk kelas-bahwa tema yang saya ajukan itu cukup kontroversial. Tapi gak tahu kenapa, kok tema saya lolos alias diterima saja tuh. Bahkan buku yang saya baca sampe diumumin segala di depan kelas. The Madness of God by SHAWNI. Buku yang bagus dan wajib baca. KUliah berakhir dengan damai. Lalu pulang nyangkut diwarnet, browsing tugas, lalu nyampe ke kosan. Di kamat\r, tiba-tiba malas. AKhirnya tidur.
4. Kamis yang paling gila !!! Bisa-bisanya saya melewatkan kuliah dosen idola (gak ngumpulin tugasnya lagi !!!) dan baru muncul jam 3 sore untuk kuliah Desain Ekshibisi. Sukses membuat orang bengong karena dengan cueknya tidak bikin apa-apa dan datang dengan tampang baru bangun tidur.
5. Jumat yang dilalui dengan kemalasan yang sama. Sempat tidur siang di kosan Riri, lalu kembali ke kampus untuk wasting time. Diperparah dengan situasi-kondisi duduk bersebelahan dengan Cuplis yang lucu itu. Kuliah gak makna, lalu pulang. Tapiiii....tiba-tiba sampai kosan otak saya jalan dan mendapatkan inspirasi untuk tugas studio. Jadilah mengerjakan konsep dengan semangat membara hingga jam 2 pagi setelah akhirnya capek lalu tidur. Well, at least i got sumthin' to do kan ? Hoorayyy....
Sabtu ini target konsep & zoningblocking harus selesai dengan spektakuler. Lalu mengerjakan desain Rak CD. Minggu menginap di Riri untuk modelling tata cahaya. Sepertinya akan menjadi minggu yang sibuk sebelum kabur mudik pulang ke rumah. Dengan setumpuk tugas sebagai angpau lebaran tentunya.
Mari bekerja, sayang !!!
Thursday, September 13, 2007
i play game again
with someone else
maybe he's so dull thinking he can change me around
and bring me back into the "right way"
i decide to play professionally
but he will play with his heart
i dont want it, but he forces, so i agree
and...what's the rule ?
#1 I am always right
#2 If I am wrong, then get back to #1 rule
am i too cruel ?
i think i am not.
you ask me to play
so i follow
with someone else
maybe he's so dull thinking he can change me around
and bring me back into the "right way"
i decide to play professionally
but he will play with his heart
i dont want it, but he forces, so i agree
and...what's the rule ?
#1 I am always right
#2 If I am wrong, then get back to #1 rule
am i too cruel ?
i think i am not.
you ask me to play
so i follow
Doin' Stupid but Enjoyin' This
Semester ini kayaknya bakal jadi 'semester gegap gempita' buat saya. Habisss...ini baru awal saja, sudah ada segebok kejadian tak terlupakan yang sangat potensial untuk pesan moral ke anak cucu kelak. Yah, lalu semester ini diwarnai dengan kegilaan dan dominasi desire yang luar biasa, walaupun untungnya ada bulan puasa. Jadi saya bisa rem-mengerem gitu loh...
Seperti beberapa hari silam. Kedatangan tugas perdana Desain Mebel II sukses membuat saya depresi seketika. Bagaimana tidak ? Di saat saya masih adaptasi kelas ringan dan mencari "celah" di tengah jadwal kuliah yang gila-gilaan, ternyata cobaan mahaberat datang ketika saya tak ada persiapan. Sebelumnya Jumat adalah hari yang lumayan menyenangkan. Mengawali hari dengan ketawa ngakak berkat Pak YanYan, lalu menutup hari setelah meluangkan telinga mendengarkan Pak Doni. Baguslah pokoknya...nyantai...sampai kemarin.
Tugas perdana Desain Mebel II adalah menggambar teknik. Ouw...tentu ini bukan masalah bagi anak Interior seperti saya. Sini mah kasih tugas...hayuk saya lalap !!! Tapiii....karena kemarin tugas itu datang di saat saya hanya bawa absolutely nothing buat kuliah, maka itu jadi bencana.
Tidak bawa pensil mekanik !!!
Tidak ada penghapus !!!
Tak tampak wujud penggaris segitiga !!!
Bahkan alas gambar pun tak ada !!!
Dan...tugas harus dikumpulkan jam 4 sore. Bagoooossssss......
Singkatnya, saya mengerjakan tugas itu dengan setengah sadar dan depresi berat. Kalau ada kamera memotret wajah saya waktu itu, sudah pasti tak akan pernah dicetak selamanya. Kusut banget ihh !!! Dan rasa stres yang menggunung membuat saya mencoba 'hal baru' dalam sesi Jumat Ceria bersama seorang sahabat.
Hummm....i tried to smoke. Star Mild Menthol. Hujan rintik-rintik. Dalam remang senja di GKU Barat. Just two of US (me and her). Talkin' bout anything. Tryin' to relieve our stressed feeling.
illegal, memang. Dan saya tahu kalau itu salah. Tapi saat itu ego sedang menang melawan superego, apalagi dia dibantu oleh ID. Maka terjadilah. At that time, i needed painkiller. And there's no one there. So i decided to take the available painkiller. I take it five times. and it really works.
Iya, saya memang geblek. Tapi yasudahlah, biar saja. Toh, saya tidak merugikan orang lain, sekaligus sebagai studi observasi dan eksperimental tentang perihal "mengapa yang enak itu dilarang ?". Well, i can handle it myself. Or at least, try to.....
Lima batang painkiller habis dalam kesempatan perdana. Saya mau lagi, tapi saya menginginkan otak saya jalan. Dan sampai saat ini, berhasil. I still can handle it. Handle the depression, handle the desire, handle my mind.
Hanya, satu yang saya bingung. Katanya orang yang "baru pertama kali' bakal batuk-batuk dan semacamnya. Tapi kok saya lancar-lancar aja ya ? Ada apa ini ?
Mungkinkah saya berbakat dalam menabrak aturan dan melakukan hal ilegal ?
Mungkin saja....
Seperti beberapa hari silam. Kedatangan tugas perdana Desain Mebel II sukses membuat saya depresi seketika. Bagaimana tidak ? Di saat saya masih adaptasi kelas ringan dan mencari "celah" di tengah jadwal kuliah yang gila-gilaan, ternyata cobaan mahaberat datang ketika saya tak ada persiapan. Sebelumnya Jumat adalah hari yang lumayan menyenangkan. Mengawali hari dengan ketawa ngakak berkat Pak YanYan, lalu menutup hari setelah meluangkan telinga mendengarkan Pak Doni. Baguslah pokoknya...nyantai...sampai kemarin.
Tugas perdana Desain Mebel II adalah menggambar teknik. Ouw...tentu ini bukan masalah bagi anak Interior seperti saya. Sini mah kasih tugas...hayuk saya lalap !!! Tapiii....karena kemarin tugas itu datang di saat saya hanya bawa absolutely nothing buat kuliah, maka itu jadi bencana.
Tidak bawa pensil mekanik !!!
Tidak ada penghapus !!!
Tak tampak wujud penggaris segitiga !!!
Bahkan alas gambar pun tak ada !!!
Dan...tugas harus dikumpulkan jam 4 sore. Bagoooossssss......
Singkatnya, saya mengerjakan tugas itu dengan setengah sadar dan depresi berat. Kalau ada kamera memotret wajah saya waktu itu, sudah pasti tak akan pernah dicetak selamanya. Kusut banget ihh !!! Dan rasa stres yang menggunung membuat saya mencoba 'hal baru' dalam sesi Jumat Ceria bersama seorang sahabat.
Hummm....i tried to smoke. Star Mild Menthol. Hujan rintik-rintik. Dalam remang senja di GKU Barat. Just two of US (me and her). Talkin' bout anything. Tryin' to relieve our stressed feeling.
illegal, memang. Dan saya tahu kalau itu salah. Tapi saat itu ego sedang menang melawan superego, apalagi dia dibantu oleh ID. Maka terjadilah. At that time, i needed painkiller. And there's no one there. So i decided to take the available painkiller. I take it five times. and it really works.
Iya, saya memang geblek. Tapi yasudahlah, biar saja. Toh, saya tidak merugikan orang lain, sekaligus sebagai studi observasi dan eksperimental tentang perihal "mengapa yang enak itu dilarang ?". Well, i can handle it myself. Or at least, try to.....
Lima batang painkiller habis dalam kesempatan perdana. Saya mau lagi, tapi saya menginginkan otak saya jalan. Dan sampai saat ini, berhasil. I still can handle it. Handle the depression, handle the desire, handle my mind.
Hanya, satu yang saya bingung. Katanya orang yang "baru pertama kali' bakal batuk-batuk dan semacamnya. Tapi kok saya lancar-lancar aja ya ? Ada apa ini ?
Mungkinkah saya berbakat dalam menabrak aturan dan melakukan hal ilegal ?
Mungkin saja....
Saturday, August 18, 2007
Friday, August 17, 2007
Transformers : Well Adapted Live Action from Legendary Robot Series
Pernahkah kamu nonton film dengan sensasi ingin-mencium-setiap-orang-setelah-film-selesai ? Well, tentu saja sensasi semacam ini baru akan timbul ketika menonton film yang bagus dan memuaskan jiwa, karena jika sebaliknya, maka sensasi yang timbul adalah ingin menggetok kepala orang. Hahahaha...saya baru mengalaminya loh (bangga). Setelah nonton film Transformers yang menghebohkan itu (lagi-lagi bangga). Akhirnyaaa......saya bisa ikutan berkoar ke semua orang kalau saya sudah nonton film itu, filmnya memang bagus, dan berlagak sotoy untuk merekomendasikannya ke orang yang belum nonton (gayanya...). Heuheuhuehueuu.....
Sebenarnya, rentetan peristiwa sebelum menonton film sungguh lebih dramatis dari episode nonton filmnya. Bermula ketika saya pulang ke Bandung, yang lalu menuai caci maki karena belum nonton Transformers yang digembar-gemborkan itu, bahkan saya sudah lupa-lupa pikun film jaman kapan pula itu. Lalu didesak oleh rekomendasi brutal beberapa orang yang mengharuskan saya nonton film itu (yang sempat sedikit mencelos karena ternyata adanya tinggal di Blitz), maka timbullah keinginan menggebu bahwa SAYA HARUS NONTON FILM ITU !!! HARUSS !!!
Lalu perjalanan panjang demi menguber film ini berlanjut. Ternyata banyak orang yang (sebenernya) kepingin nonton lagi, tapi males berhubung yang ada tinggal di Blitz Megaplex di ujung Parijs van Java sana. Dan...untuk pertama kalinya saya berterimakasih kepada Tuhan yang telah menciptakan seorang galak bernama Berri, karena dia juga belum nonton, kepingin nonton, dan mau nonton bareng saya di Blitz sono....Tuhan memang Maha Baik....
Dann.....eng ing eng !!! Dimulailah pencarian film Transformers bersama Berri yang berlangsung pada hari-hari NOMAT (ogah rugi...hehehe). Oke, hari Senin....GAGAL. Gara-garanya ribet daftar ulang, makan dulu, dan ternyata telat sampe di sana. Akhirnya sisa hari itu dihabiskan dengan main game di Game Master PVJ. Akhirnya, disepakati nonton Selasa aja. Dan kali ini....sukses dapet tempat bo !!! (enggak deng, penontonnya aja yg udah sepi, jadi berasa bioskop milik pribadi, hahaha). Dan kamipun sukses nonton Transformers.
Hasilnya ? PERFECT !!! Sangat bagusssss......menghibur sekaleeee...bikin terharu (hingga diriku menitikkan air mata bahagia dengan tulus ikhlas)....everything is Well Done !! Awalnya saya nggak expect banyak dari live-action yang diangkat dari kartun legendaris ini. Alasan utama : takut nggak nyambung ama ceritanya, dan takut kecewa karena nyari film robot-robotan yang nggak cuma maen tinju bom sana-sini itu susah. Tambahan lagi, biasanya kalo tokoh utamanya robot, karakter manusianya jarang yang cakep ! (teteuppp...)
Tapiii...ternyata saya salah BESAR !!! Film ini beda ! Pemerannya oke, spesial efeknya OK banget (saya nggak abis pikir berapa lama waktu yang dibutuhin buat nyiptain dan nge-render karakter sedetail itu...mampuss lah 3Dnya), musiknya bagus, dan semuanya terjadi secara bombastis dengan kadar yang pas. Dramanya pas, humornya pas, actionnya OK, dan satu lagi...robot-robot itu tampak 'manusiawi'. Oke lah pokoknya !!!
Paling yang sedikit mengganggu adalah, "Style-nya Amrik bangetttt...."
Nah nah....ini sedikit kesan saya sebagai movie-goers kelas pemula...
Optimus Prime sungguh sangat keren !!! Berkharisma, berwibawa, tipikal orang bijak yang open-minded. Whoever wrote the script of this film, you did it man ! Kesan bahwa dia adalah tipe pemimpin yang memegang teguh prinsip, tipikal traditional heroism, berhasil dicapai. Dan pengisi suara Optimus Prime, perfect !!!
Ini Megatron, si-pemimpin-kubu-jahat. Dia juga keren abis. Tapi yang bikin saya bertanya-tanya, "Diceritakan di film bahwa Megatron lebih dulu mendarat di bumi daripada para Autobots. Tapi karena dia mendarat di Kutub Utara, jadilah dia membeku selama 1 abad lebih." Pertanyaannya : Mungkinkah Megatron itu 'sedikit' bodoh sehingga dia salah mendarat ? Dan apakah bangsa Detepticons belum mengenal teknologi GPS ?
Well, who knows....
Duo pemeran utama yang SEKETIKA BERUBAH JADI KEREN mulai pertengahan hingga akhir film. Shia LaBeouf sbg Sam Witwicky di awal film tampak seperti remaja aneh nan culun yang ngebet abis memacari idola sekolah. Sedangkan Megan Fox sebagai Mikaela Banes merupakan tipikal gadis seksi murahan yang tidur dengan atlet sekolah demi meningkatkan status. Laluu....eng ing eng !!! Mereka berubah jadi keren ketika mengemban tugas menyelamatkan dunia. Hollywood banget gak sih bo...but, you guys did it well ! Luv you, boys !!! Adore you, girls !!!
Sam Witwicky & his parents. Ohmigod, jangan sampe saya punya ortu kayak gini. Papa pelit tapi takut istri, mama "Ratu di rumah" yang sotoynya gak ketulungan. Masa pintu kamar gag boleh dikunci. Kan sebagai remaja, we have "ME time !" Hihihihihi.....
Yang kiri tua nyaris botak tuh MenHan-nya AS. Beneran Menteri Pertahanan lah pokoknya, keren. Yang kanan Koord.Sektor 7 (super duper FBI-nya militer kaleee...) yang agak pengecut tapi di akhir film jadi keren juga. Hahahaha....beginilah penilaian yang muncul dari pengagum om-om tua berkharisma
Finally, i wanna said to Steven Spielberg, Michael Bay, And Steve Jablonsky....WELL DONE, SIR !!!
Sebenarnya, rentetan peristiwa sebelum menonton film sungguh lebih dramatis dari episode nonton filmnya. Bermula ketika saya pulang ke Bandung, yang lalu menuai caci maki karena belum nonton Transformers yang digembar-gemborkan itu, bahkan saya sudah lupa-lupa pikun film jaman kapan pula itu. Lalu didesak oleh rekomendasi brutal beberapa orang yang mengharuskan saya nonton film itu (yang sempat sedikit mencelos karena ternyata adanya tinggal di Blitz), maka timbullah keinginan menggebu bahwa SAYA HARUS NONTON FILM ITU !!! HARUSS !!!
Lalu perjalanan panjang demi menguber film ini berlanjut. Ternyata banyak orang yang (sebenernya) kepingin nonton lagi, tapi males berhubung yang ada tinggal di Blitz Megaplex di ujung Parijs van Java sana. Dan...untuk pertama kalinya saya berterimakasih kepada Tuhan yang telah menciptakan seorang galak bernama Berri, karena dia juga belum nonton, kepingin nonton, dan mau nonton bareng saya di Blitz sono....Tuhan memang Maha Baik....
Dann.....eng ing eng !!! Dimulailah pencarian film Transformers bersama Berri yang berlangsung pada hari-hari NOMAT (ogah rugi...hehehe). Oke, hari Senin....GAGAL. Gara-garanya ribet daftar ulang, makan dulu, dan ternyata telat sampe di sana. Akhirnya sisa hari itu dihabiskan dengan main game di Game Master PVJ. Akhirnya, disepakati nonton Selasa aja. Dan kali ini....sukses dapet tempat bo !!! (enggak deng, penontonnya aja yg udah sepi, jadi berasa bioskop milik pribadi, hahaha). Dan kamipun sukses nonton Transformers.
Hasilnya ? PERFECT !!! Sangat bagusssss......menghibur sekaleeee...bikin terharu (hingga diriku menitikkan air mata bahagia dengan tulus ikhlas)....everything is Well Done !! Awalnya saya nggak expect banyak dari live-action yang diangkat dari kartun legendaris ini. Alasan utama : takut nggak nyambung ama ceritanya, dan takut kecewa karena nyari film robot-robotan yang nggak cuma maen tinju bom sana-sini itu susah. Tambahan lagi, biasanya kalo tokoh utamanya robot, karakter manusianya jarang yang cakep ! (teteuppp...)
Tapiii...ternyata saya salah BESAR !!! Film ini beda ! Pemerannya oke, spesial efeknya OK banget (saya nggak abis pikir berapa lama waktu yang dibutuhin buat nyiptain dan nge-render karakter sedetail itu...mampuss lah 3Dnya), musiknya bagus, dan semuanya terjadi secara bombastis dengan kadar yang pas. Dramanya pas, humornya pas, actionnya OK, dan satu lagi...robot-robot itu tampak 'manusiawi'. Oke lah pokoknya !!!
Paling yang sedikit mengganggu adalah, "Style-nya Amrik bangetttt...."
Nah nah....ini sedikit kesan saya sebagai movie-goers kelas pemula...
Optimus Prime sungguh sangat keren !!! Berkharisma, berwibawa, tipikal orang bijak yang open-minded. Whoever wrote the script of this film, you did it man ! Kesan bahwa dia adalah tipe pemimpin yang memegang teguh prinsip, tipikal traditional heroism, berhasil dicapai. Dan pengisi suara Optimus Prime, perfect !!!
Ini Megatron, si-pemimpin-kubu-jahat. Dia juga keren abis. Tapi yang bikin saya bertanya-tanya, "Diceritakan di film bahwa Megatron lebih dulu mendarat di bumi daripada para Autobots. Tapi karena dia mendarat di Kutub Utara, jadilah dia membeku selama 1 abad lebih." Pertanyaannya : Mungkinkah Megatron itu 'sedikit' bodoh sehingga dia salah mendarat ? Dan apakah bangsa Detepticons belum mengenal teknologi GPS ?
Well, who knows....
Duo pemeran utama yang SEKETIKA BERUBAH JADI KEREN mulai pertengahan hingga akhir film. Shia LaBeouf sbg Sam Witwicky di awal film tampak seperti remaja aneh nan culun yang ngebet abis memacari idola sekolah. Sedangkan Megan Fox sebagai Mikaela Banes merupakan tipikal gadis seksi murahan yang tidur dengan atlet sekolah demi meningkatkan status. Laluu....eng ing eng !!! Mereka berubah jadi keren ketika mengemban tugas menyelamatkan dunia. Hollywood banget gak sih bo...but, you guys did it well ! Luv you, boys !!! Adore you, girls !!!
Sam Witwicky & his parents. Ohmigod, jangan sampe saya punya ortu kayak gini. Papa pelit tapi takut istri, mama "Ratu di rumah" yang sotoynya gak ketulungan. Masa pintu kamar gag boleh dikunci. Kan sebagai remaja, we have "ME time !" Hihihihihi.....
Yang kiri tua nyaris botak tuh MenHan-nya AS. Beneran Menteri Pertahanan lah pokoknya, keren. Yang kanan Koord.Sektor 7 (super duper FBI-nya militer kaleee...) yang agak pengecut tapi di akhir film jadi keren juga. Hahahaha....beginilah penilaian yang muncul dari pengagum om-om tua berkharisma
Finally, i wanna said to Steven Spielberg, Michael Bay, And Steve Jablonsky....WELL DONE, SIR !!!
Subscribe to:
Posts (Atom)