Ada masa di mana aku ngerasa benar-benar sendirian. Di saat inilah aku butuh seorang adam untuk dijadikan sandaran. Aku pernah...pernah mempunyai orang yang demikian, walaupun dia mungkin tidak merasakan hal yang sama. We're just friends, that's all.
Padahal tidak ada yang salah dalam hubungan kami. Seorang calon dokter dan desainer interior adalah sebuah eksistensi perfect, bukan ? Yang salah adalah ketiadaan cinta diantara kami. Cinta hanya datang dari satu pihak. Hanya satu orang yang peduli dan menumbuhkannya dengan sepenuh hati, sementara yang lainnya hanya menganggap itu ''nggak penting''...
Aku sudah pernah membanjiri ruang biru itu dengan air mata. Melewati malam dengan tidur berbantal bekas-bekas hujan yang telah mengering. Aku sudah pernah memakan dan menelan semua pahit dan tajam itu sendirian...
Dan sekarang aku mulai lelah. Aku ingin melayukan cinta itu hingga ke akar-akarnya, namun aku belum tahu bagaimana caranya. Pegunungan yang membentengi Bandung pun belumlah cukup untuk meredam kerinduan yang terbang ke Surabaya. Remember once more, we're just friend, not anymore ? Apakah sekarang aku harus mulai berpikir bahwa kombinasi calon dokter dan desainer interior bukanlah sebuah komposisi yang perfect lagi...?
No comments:
Post a Comment