Am I a Devil, too ?Akhirnya saya kembali lagih ke habitat goBlog. Setelah hibernasi cukup lama(1 minggu-an kan lama) akibat kedodolan semua warnet langganan di Cisitu, ITB, dan sekitarnya, sekarang saya sudah kembali !!!
How am I ? Haduh, it's complicated (pan saya termasuk prenster groupies...) lah. Hidup sedang galau dan campur aduk. Kayak primordial sup jaman purba dan saya tercemplung di dalamnya. Mungkin skrg saya sedang mengalami "kawah candradimuka" kali...digodog ampe mampus guna menghasilkan saya yang baru....semoga bisa lebih baik lagi...amiiinnn.....
Berbicara tentang kuliah dan dunia seputar itu, cukup 3 kata !
Dunia memang keras. Sekarang saya bertemu dengan lingkungan baru, orang2 baru, pokoknya yang baru-baru, kecuali baju dan sepatu baru sebab keuangan dalam titik inflasi tertinggi selama menjalani hidup kere ala mahasiswa. Trus karena bertemu dengan yang baru-baru, maka otomatis saya juga mendapat yang baru-baru. Salah satunya adalah bagaimana (ternyata) penilaian orang terhadap saya.
Lanjutan dari postingan yang lalu, kalo soal eksistensi sebagai wanita, saya mah udah pasrah. Sebab saya telah melihat reaksi publik ketika saya memakai rok melambai lembut yang berbung-bunga
Hibiscus sp. Hasilnya ? 3 orang mengatakan lucu, namun lebih banyak lagi yang terbengong-bengong dan ngempet ngakak ketika melihat saya melenggang kangkung di depan mereka.
Untungnya, efek mati mendadak yang saya khawatirkan tidak terjadi. Thank's God, Engkau masih menyayangi mereka, wahai teman2ku terkasih....
Lalu sekarang saya lagi naik daun dengan kepribadian baru. Lebih gelap dari sebelumnya. Masa saya dibilang Satanic ? Gelo pisan mah si
Intan Gemala Badudu (catet pemirsa, spesies ini LELAKI => satu upaya untuk membalas dendam melalui pencemaran nama baik dan imej) yang mencetuskan aksioma ini. Beserta
Eri Wijaya Kusuma sebagai tangan kanan penghembus isu hangat ini, maka terhitung sejak Rabu,7 Sept 2006, saya resmi debut di depan publik dengan cap "satanic". Cuma gara-gara selera musik yang rada gawat (menurut lelaki2 desain interior). Secara saya emang suka Dream Theater dan tergila2 dengan musik2 progressive rock serta Gothic ataupun Baroque yang emang "dark" itu. Berhubung itu musik lazim untuk film2 vampir, maka dibaptislah saya sebagai Satanic lover. Sekalian jadi Lucifer aja kali ya ??? Dodolisme menggila yang menyebabkan pembodohan masyarakat.
Tapi, mungkin i'm a devil too. Orang yang kenal saya bilang, saya orangnya "gawat". Bertampang alim namun punya sisi gelap yang dalem. Kata mereka, kalo dibiarin, saya bisa jadi setan kelas berat bertampang malaikat.
A girl who has both devil and angel sides inside. Kelihatan keren sih...namun tidak ah, maunya jadi ahli surga saja ah. Berbuat baik hingga mati sholeh dan masuk surga, nanti baru bikin host club bidadara (kalo cewek kan bidadari...) rupawan di surga....hwehwhwhwh
If i've tried to taste vodka, am i devil ? If i 've been dreamed to try cigarette, am i devil ? if i like an illegal and stupid thing, have i been a devil ?Kalian gak pernah tahu dan gak pernah berhak untuk itu, it's just God who has the right.
Tapi mayaaanlaahh julukan "satanic" itu untuk mempererat hubungan dengan teman2 satu prodi....biar lebih dramatis
biarkanlah manusia tumbuh , mengenal dunia, untuk mencari dan memutuskan untuk menjadi bijak (kalo bingung,,,saya pun ndak ngerti juga)