Tuesday, November 14, 2006

kalau langit senja hari nanti masih berwarna merah
berarti saya masih akan berpikir untuk kesekian kalinya
saya sudah nyaman berada dalam lingkup kerang kecil yang menenangkan
ketika tiba-tiba ada yang datang dengan brutal
caranya sarkastik, namun manis
saya ingin lepas darinya, namun tak bisa
sebab dia terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja
kesakitan yang manis mulai terasa biasa saja
setelah awalnya saya sempat menjerit-jerit karena tak tahan
lalu saya kirimkan saja rentetan kata-kata itu ke atas sana
sebuah romansa yang sadis, namun mengapa di depan saya menjadi tenang ?
menghanyutkan, membuat saya nyaman dipelukannya
walaupun mungkin jika saya waras itu adalah sebuah kungkungan yang berduri
lalu senja mulai hilang dan kegelapan datang
menyambut saya dengan wujudnya yang membuai
aduuuhhhhh...bagaimana ya ? Saya tidak takut untuk menerima cahaya...tapi...
saya juga tidak mau dunia saya hilang
apa sebaiknya jangan bangunkan saja saya selamanya, supaya saya bahagia ?
Biar saja ah orang mau bilang apa
saya tetap memilih berdiri di bawah senja
sambil berharap kegelapan tidak hilang
dan cahaya tidak datang terlalu banyak
Hari-hari Hidup Setelah Hidup Kembali


Akhirnyaaaaa......gue bisa nulis blog lagih !!! Saia telah kembaliiii !!! Setelah sempat beberapa lama vakum dari dunia maya dan aktif berjuang di dunia nyata, sekarang gue mampir sejenak untuk melepaskan uneg-uneg yang menggunung di kepala..

Pertama-tama, Selamat Lebaran yaaa...Minal aidzin wal faidzin semuanyaa...terimakasih, terimakasih selama ini sudah tahan ngehadapin gue yang kayak gini. Makasih juga pada dunia dan Tuhan sebab kalian masih membuat saya hidup dan melakukan hal-hal bodoh hingga detik ini...(bodo amat telat banget, daripada nggak, ya kan ?)

Lalu,,,,setelah sempat berkembang berbagai spekulasi mengenai keadaan fisik dan kejiwaan saya pasca "tumbang" kemarin itu, sekarang gue mo klarifikasi yah. Gue menyebut kesembuhan gue dan timbulnya lagi kemauan gue untuk kuliah sebagai "fase hidup kembali". Yup, emang kondisi fisik gue nggak memungkinkan untuk diforsir terlalu keras. Intinya, gue gak boleh menjalani hidup dengan banyak pikiran dan beban masalah, soalnya itu bakal ngefek langsung ke diri gue. Yang sempet bikin depresi adalah situasi kuliah gue dan elemen2 di dalamnya (you know what i mean) yang sering bikin emosi dan memunculkan sisi gelap dalam diri gue. Akhir-akhir ini ia makin sering keluar aja nih...Come here, my alter-ego, stay with me forever yah...and give me the strength to survive...Thanks to temen2 gue yang udah bersedia nerima gue yang kayak gini dan terutama mereka yang punya kecenderungan yang sama (hahahahaha...inget waktu kita mau nembak dosen tidak ?untunglah upaya pencarian produsen senjata terutama pistol telah tutup buku) yang selalu siap bergila bersama saat kita sedang kumat. Yup, like one of my friends said, "saat ia sadar untuk berhenti teler sejenak, lalu bangun dan mendapati keadaan dunia nyata, ia terombang-ambing dalam dilema. Jika kegelapan ternyata lebih menenangkan dibanding dunia yang penuh cahaya, mungkin lebih baik tetaplah beri ruang untuknya di dalam sana. jangan bangunkan dia, sebab selama dia bahagia, mengapa tidak ?" Lalu saya berpikir demikian, "mungkin sudah waktunya kita belajar menerima cahaya, sebab kegelapan yang terlalu pekat juga tidak sehat. Tapi mungkin tetaplah sisakan ruang dalam diri untuk dunia kecil kita, tempat kita berdiam dengan nyaman. Karena selama ini dia sudah menjadi bagian kita yang tak terpisahkan, bukan ?"

WARNING : Tidak boleh stress, jalani hidup dengan sehat dan luar biasa

Lalu soal rutinitas kuliah. Yah..hari-hari semakin padat, dan saya sudah mulai terbiasa dengan sakit kepala yang menusuk-nusuk itu. Mau bagaimana lagi ? Stress dan kelelahan kan nggak bisa hilang sama sekali, secara dunia saya adalah rimba per-interior-an yang kejam dan berbisa. Ayo...ayo...lebih ambisius lagi, siksa dirimu, keluarkan kreativitasmu, berdayakan setiap sel-sel otakmu, mari-mari bersahabat dengan maket dan denah. Sebab kita akan sering bercinta nantinya^_____^ Dan juga seseorang target cinta tak berujung itu, sampai kapan sih Anda mau membuat saya membatu ? Dasarrrr !!! Anda membuat sisi gelap saya makin eksis !!!

Lalu terakhir, soal mencari arti cinta dan hidup. Lowongan ksatria berkuda putih alias pangeran penyelamat masih terbuka sangat lebar. I'll still search my man. Seseorang yang bisa membuat saya lebih hidup dan bisa bikin saya manut tanpa ngomel-ngomel di belakang. Huahhh....dia ada dimanaaa yaaaa???

Buat gadis-gadis dandelion, ayo jangan berhenti make a wish dan bermimpi yah...sudah lama rasanya kita tidak membisikkan harapan kita pada angin dan awan di atas sana...kapan keliling ITB lagi demi mencari dandelion penyemangat hidup itu ?

Yang terakhir, doakan saya yahh...supaya tetap jadi "anak manis"