Wednesday, July 12, 2006

terkadang memang harus bisa membuang rasa bersalah


"terimakasih bagi mereka yang sudah percaya pada kami. memilih kami. namun kami tak bisa hanya berdua, ditambah dengan segelintir lainnya. be there, as soon as possible !!!"

"mungkin memang saya yang salah.mungkin memang kalian ada masalah atau apalah. tapi masalahnya, saya sudah terlanjur menganggap kalian berleha-leha. maaf, kalau saya berkata demikian. saya cinta angkatan 2005, tetapi saya juga benci angkatan 2005."


penggalan-penggalan kalimat seperti di ataslah yang saya temui dalam buletin board Friendster beberapa hari ini. menumbuhkan rasa bersalah. mulai menyesakkan hati saya. memang saya akui, saya tidak bisa ikut ambil bagian dalam beberapa acara terpenting dalam agenda angkatan kita. namun kesemuanya itu didasari oleh alasan yang sangat mendesak. masalah keluarga. bagi saya yang-jujur saja-jarang akrab dengan alkitab, saya masih paham kalau di agama saya, orang tua adalah nomor satu untuk dipatuhi selain Tuhan. dan karena orangtualah yang menuyuruh saya pulang sesegera mungkin, maka saya memutuskan untuk manut kali ini, mengingat saya sudah setengah tahun lebih meninggalkan rumah.

jika anda-bagi yang merasa-mengucapkan kata-kata seperti itu di atas, maka saya juga bertanya kembali. apa yang anda lakukan jika jelas-jelas berada dalam posisi saya. jauh dari orangtua, dengan frekuensi pertemuan yang maksimal setahun hanya 3 kali ? memang, saya sendiri tidak terlalu homesick, namun bagaimana dengan orangtua saya ? mungkin mereka gengsi mengakuinya, namun pasti terbersit rasa kangen walaupun sedikit saja pada putri-putrinya.

anda selalu bilang orang-orang seperti saya cuek, nggak peduli sama angkatan. namun, seharusnya anda sudah menyadari konsekuensi seperti itu. bukankah kelompok kalian sendiri yang mengatakan bahwa setiap orang di angkatan ini bebas untuk memilih peran sesuai dengan pilihan mereka sendiri ? kalian pula yang mengatakan bahwa resiko ditanggung sendiri.

oke. maka saya memutuskan untuk menjalani masa TPB dengan prinsip saya sendiri. cara saya sendiri. menurut kemampuan saya sendiri. dengan segala resiko dicap nyolot sama senior lah, nggak bakal bisa eksis lah, dan sebagainya. dan saya sudah berjuang sendiri dalam menerima perlakuan seperti itu. itu pula yang dipilih oleh sebagian besar dari angkatan kita, bukan ?

namun, kalian sendiri yang kemudian mengeluhkan status yang kalian pilih. kami lelah, begitu katamu. oke, kami (sebagai orang-yang-dicap-tidak-peduli-tidak-kompak-sama-angkatan) juga merasa bersalah, namun kalau kalian begitu berani mengemban tugas demi status sebagai "anak eksis", mengapa kalian tidak berani menyuarakan pendapat dan berkata kalau kalian sudah lelah dan ingin berhenti, kepada senior ? hanya demi sebuah badge merah dan pengakuan itu. apakah kalian sebegitu khawatirnya dengan ancaman "di-skip", di-gap senior, atau apapun itu yang sudah nggak relevan di jaman sekarang ? terserah, itu kalian sudah memilih.

hanya saya memberi saran. pikirkan masak-masak sebelum kamu mengambil suatu kesempatan. ingat batas kemampuan. agar kamu bisa menjalaninya tanpa mengeluh hingga akhir. itu saja.


dan saya sebagai anak tidak eksis yang dicap tidak peduli pada angkatan hanya bisa berkata, "maaf, saya ingin membantu. namun ada hal yang lebih penting yang harus didahulukan."


....sembari berusaha membunuh rasa bersalah

3 comments:

Anonymous said...

Ah.. saya mengerti perasaan itu. krn saya juga mengalami hal yang sama. Kita senasib. ^^ Saya gak suka yg namanya 'kesenioran' meski saya bisa dibilang berada di tingkat akhir perkuliahan. meski saya di ospek, saya GAK MAU mengospek. Krn itu spt rantai balas dendam yang gak berakhir.

Gak perlu merasa bersalah. Krn saya mendukung yg kamu lakukan. Saya tetap percaya... yang namanya 'merasa senior; gak pernah berakhir bahagia.

krn memang hidup adalah pilihan, dan apapun pilihan yang kita ambil, kita sendiri yang menanggung resikonya

Btw, aku liat blog kamu dr Indonesian blogger awards 2006

salam kenal

Anonymous said...

Eh.. ini ttg ospek bukan ya?
entah kenapa pas baca 2 kali br sadar kalau gak disebutin acara apa. TPB itu apa? Halah maaf

Anonymous said...

I like it! Keep up the good work. Thanks for sharing this wonderful site with us.
»