Sunday, May 20, 2007

For h i m



Ini adalah sedikit dari sekian banyak gelombang di pikiran yang tak pernah terucap. Dan (memang) kebanyakan tentang dia. Karena dia. Untuk dia.

Maaf, maaf sekali, selama ini saya terlalu gengsi untuk berkata gamblang. Kamu tahu kan bagaimana saya ?


Saya tahu kamu sayang saya. Sebab kamu selalu mau direpotkan oleh anak nakal yang satu ini. Kamu selalu berusaha menjadi teman yang terbaik buat saya. Dan kamu berhasil. Saya sayang kamu. Saya percaya kamu. Saya butuh kamu.

Saya tahu kamu sayang saya. Hei, sms kamu selalu khas. Dengan panggilan "chibun" itu, juga dengan kata-kata yang saya tahu hanya milik kamu. Entah kenapa, rasanya saya akan bisa membedakan sms-mu dari yang lainnya, walaupun kamu pakai nomor lain sekalipun.

Saya tahu kamu sayang saya. Sebab hanya kamu yang bisa menundukkan saya tanpa kekerasan. Hanya kamu yang punya kesabaran super ekstra untuk menghadapi orang seperti saya (well, setidaknya itu yang tampak di permukaan). Hanya kamu yang bisa membuat saya menurut tanpa harus ngomel-ngomel. Dan, cuma kamu yang bisa memberitahu saya bahwa saya melakukan kesalahan, tanpa perlu ada sesi naik darah - oleh saya - seperti kasus-kasus lainnya.

Saya tahu kamu sayang saya. Cuma kamu orang yang bisa membuat saya semangat tanpa perlu berkata banyak. Saya tidak perlu buaian kata-kata bullshit, cukup dengan mendengar suaramu saja, saya selalu bisa kembali "hidup". Bahkan cukup ada kamu dalam hidup saya, itu sudah jadi alasan penting mengapa saya harus tetap survive untuk seterusnya. Kamu memang seperti udara. Mungkin kadang tak kentara, tapi kamu selalu ada.

Saya tahu kamu sayang saya. Entah kenapa, saya merasa kalau kamu juga butuh saya, seperti saya membutuhkan kamu. Hei, bukankah kalau kita sejalan, kita bisa jadi partner yang luar biasa hebat ? Dimanapun kamu sekarang, tolong ingat yang satu ini....

sometimes people don't realize about the strong bond between them
they deny it, and try to be separated, or to search the better one
but, how hard it would be, they always get back together
like gravitation, pulling each other closer and closer
don't try to run away
just accept and trust it
because it's FATE


Dan saya tahu kamu sayang saya. Hanya mungkin kamu belum sadar juga. Saya masih menunggu. Sebab saya masih percaya pada insting saya. Dan hati nurani mengatakan demikian. Namun sekalipun ternyata perkiraan saya salah, namun saya masih bersyukur. Sebab kamu sudah hadir dalam hidup saya. Sebab kamu sudah memberikan banyak hal bagi diri saya. Dan saya sangat-sangat bersyukur bisa bertemu denganmu, dan mempercayaimu, di antara sekian milyar manusia di planet ini. Kamu adalah harta karun yang berharga dalam hidup saya.

Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih



No comments: