HIDUP ASISTENSI !!!
Mahasiswa desain itu hidup untuk asistensi. Ungkapan itu ada benarnya juga. Kenapa ? Yak, sebab nyaris dua tahun saya menjalani kehidupan di studio Desain Interior ITB, nyaris kata "acc" dan momen "asistensi" merupakan peristiwa sakral yang menentukan kelangsungan hidup. Betapa sebagus mampusnya seperti apa portofolio yang loe bikin, nilainya nggak akan sempurna tanpa sesuatu bernama "asistensi".
Well, seberapa hebatnya-kah asistensi ini ? Berikut kehebatan asistensi ini ditinjau dari beberapa aspek :
1. Secara teknis, asistensi dalam kuliah desain ibarat cara guru memantau kemajuan kamu ketika masih sekolah SD-SMP-SMA. Karena tugas anak desain itu kebanyakan sistemnya "learning by doing" dan "don't just talk about your concepts and ideas, make it !!!" jadi asistensi adalah sarana kita untuk tahu mana yang benar dan mana yang "harap ditinjau ulang" (ucapan dosen untuk mengkritik sesuatu yang masih kurang pas). Secara sistem penilaian mata kuliah, asistensi berperan penting dalam standar kriteria penilaian (untuk tugas studio, biasanya min.3kali).
2. Untuk yang ngefans ama dosen studio, asistensi merupakan sarana ampuh untuk dekat2 dengan beliau dan hitung-hitung menunjukkan bahwa kamu ada. Dosen akan lebih hafal (secara positif) pada mahasiswa yang rajin asistensi daripada yang tidak.
3. Asistensi sekaligus melatih untuk berlaku jujur dan tidak curang. Kamu tidak akan bisa mengelabui dosen tentang perkembangan kerjaan, sebab walaupun dosen rata-rata susah menghafal seluruh tampang mahasiswnya, tapi beliau sangat-sangat hafal kerjaan TIAP ORANG !!! Jadi jangan malas, karena kalau malas, efeknya adalah....MALU.
4. Dengan asistensi kamu akan tahu bahwa semuanya itu butuh proses dan kerja keras itu nggak gampang !!! Dan otomatis kamu akan belajar lebih menghargai kerjaan orang lain (walaupun jelek, tapi kamu tahu dia sudah usaha semampunya). Makanya, terkutuklah orang-orang yang menganggap kuliah desain itu enteng dan kerjanya 'cuma' ngegambar doang. Mampuslah kau orang-orang yang mau masuk Seni Rupa/Desain cuma buat gaya-gayaan aja. Di sini yang gitu nggak laku, mas, mbak !!!
5. Asistensi mampu mengubah dan mengontrol emosi + mood secepat kilat. Bisa sampe nangis-nangis dan bete seharian gara-gara kerjaan kamu dibantai abis sama dosen. Bisa juga tiba-tiba senyum setengah muka sampai sore kalau asistensinya bagus. Dan salah satu efek : loe bisa tiba-tiba ngefans sama dosen kalau dia baek.
dan seterusnya...dan seterusnya....
Tulisan ini saya telurkan (emang ayam ?) setelah hari Senin yang cukup menyenangkan dan berakhir dengan tugas membuntut di belakang. Tadi sempat mendapat pencerahan dari dosen studio Pak Pras yang baik, sabar, dan tidak sombong. Dan setumpuk kerjaan menunggu untuk diselesaikan besok. SEMANGAT !!!
Berikut yang harus selesai besok :
Interior itu menyenangkan
Tapi asistensi itu wajib
Mari rajin asistensi
HIDUP ASISTENSI !!!
HIDUP !!!
Mahasiswa desain itu hidup untuk asistensi. Ungkapan itu ada benarnya juga. Kenapa ? Yak, sebab nyaris dua tahun saya menjalani kehidupan di studio Desain Interior ITB, nyaris kata "acc" dan momen "asistensi" merupakan peristiwa sakral yang menentukan kelangsungan hidup. Betapa sebagus mampusnya seperti apa portofolio yang loe bikin, nilainya nggak akan sempurna tanpa sesuatu bernama "asistensi".
Well, seberapa hebatnya-kah asistensi ini ? Berikut kehebatan asistensi ini ditinjau dari beberapa aspek :
1. Secara teknis, asistensi dalam kuliah desain ibarat cara guru memantau kemajuan kamu ketika masih sekolah SD-SMP-SMA. Karena tugas anak desain itu kebanyakan sistemnya "learning by doing" dan "don't just talk about your concepts and ideas, make it !!!" jadi asistensi adalah sarana kita untuk tahu mana yang benar dan mana yang "harap ditinjau ulang" (ucapan dosen untuk mengkritik sesuatu yang masih kurang pas). Secara sistem penilaian mata kuliah, asistensi berperan penting dalam standar kriteria penilaian (untuk tugas studio, biasanya min.3kali).
2. Untuk yang ngefans ama dosen studio, asistensi merupakan sarana ampuh untuk dekat2 dengan beliau dan hitung-hitung menunjukkan bahwa kamu ada. Dosen akan lebih hafal (secara positif) pada mahasiswa yang rajin asistensi daripada yang tidak.
3. Asistensi sekaligus melatih untuk berlaku jujur dan tidak curang. Kamu tidak akan bisa mengelabui dosen tentang perkembangan kerjaan, sebab walaupun dosen rata-rata susah menghafal seluruh tampang mahasiswnya, tapi beliau sangat-sangat hafal kerjaan TIAP ORANG !!! Jadi jangan malas, karena kalau malas, efeknya adalah....MALU.
4. Dengan asistensi kamu akan tahu bahwa semuanya itu butuh proses dan kerja keras itu nggak gampang !!! Dan otomatis kamu akan belajar lebih menghargai kerjaan orang lain (walaupun jelek, tapi kamu tahu dia sudah usaha semampunya). Makanya, terkutuklah orang-orang yang menganggap kuliah desain itu enteng dan kerjanya 'cuma' ngegambar doang. Mampuslah kau orang-orang yang mau masuk Seni Rupa/Desain cuma buat gaya-gayaan aja. Di sini yang gitu nggak laku, mas, mbak !!!
5. Asistensi mampu mengubah dan mengontrol emosi + mood secepat kilat. Bisa sampe nangis-nangis dan bete seharian gara-gara kerjaan kamu dibantai abis sama dosen. Bisa juga tiba-tiba senyum setengah muka sampai sore kalau asistensinya bagus. Dan salah satu efek : loe bisa tiba-tiba ngefans sama dosen kalau dia baek.
dan seterusnya...dan seterusnya....
Tulisan ini saya telurkan (emang ayam ?) setelah hari Senin yang cukup menyenangkan dan berakhir dengan tugas membuntut di belakang. Tadi sempat mendapat pencerahan dari dosen studio Pak Pras yang baik, sabar, dan tidak sombong. Dan setumpuk kerjaan menunggu untuk diselesaikan besok. SEMANGAT !!!
Berikut yang harus selesai besok :
- Potongan bangunan + interior 2 arah
- Detail (tangga, konstruksi, lantai, dst)
- Perspektif berwarna interior (minimal 2 ruangan)
- Perspektif fasad bangunan
- Konstruksi atap
Interior itu menyenangkan
Tapi asistensi itu wajib
Mari rajin asistensi
HIDUP ASISTENSI !!!
HIDUP !!!
No comments:
Post a Comment